Deretan kasus Bella Hadid vs Adidas ini menjadi perhatian publik. Sejak perilisan kampanye sneakers Adidas SL72 minggu lalu, Bella Hadid dan perusahaan sportwear asal Jerman itu telah menuai kontroversi. Sepatu Adidas SL72 dirilis kembali menjelang Olimpiade Paris 2024, namun sejarah di balik sepatu ini memicu perdebatan.
Adidas SL72 pertama kali memperkenalkannya saat Olimpiade Munich 1972. Olimpiade tersebut teringat bukan hanya karena prestasi olahraga, tetapi juga karena tragedi kelam yang terjadi. Sebelas atlet Israel dan satu polisi Jerman dibunuh oleh kelompok teroris Palestina Black September saat Olimpiade berlangsung, seperti yang dikutip dari Pagesix.
Selain itu, sejarah Nazi yang menambah catatan kelam Jerman turut memperparah kontroversi. Menggandeng Bella Hadid sebagai wajah iklan sneakers SL72, Adidas menghadapi kritik keras. Pemilihan model dan penggunaan peristiwa tragis sebagai inspirasi sneakers teranggap tidak sensitif dan memicu banyak kecaman.
Deretan Kasus Bella Hadid VS Adidas
Potret yang Dihapus
Selama ini, Bella Hadid merupakan salah satu selebriti yang terang-terangan mendukung Palestina. Bersama dengan kakaknya, Gigi Hadid, mereka menyumbangkan dana miliaran untuk membantu para korban genosida. Akibat keberpihakannya itu, model berdarah Palestina ini dianggap tidak cocok berperan sebagai model iklan sneakers Adidas tersebut, terutama oleh masyarakat Israel. Sebab, Hadid dianggap sebagai sosok anti-Israel.
Adidas pun merespon kritik yang diterima, “Kami mengetahui adanya kaitan dengan peristiwa bersejarah yang tragis meskipun ini sepenuhnya tidak sengaja dan kami minta maaf atas kekecewaan dan kekesalan yang disebabkannya,” bunyi pernyataan Adidas, mengutip dari Wolipop.
Potret iklan yang menampilkan Bella Hadid telah dihapus dari semua media sosial dan situs resmi Adidas. Sebagai gantinya, ASAP Nast terpampang pada iklan SL72 yang dipublikasi akun X @AdidasOriginals.
Bella Hadid Tuntut Adidas
Kabar terbaru menyebutkan Bella Hadid menuntut perusahaan Adidas. Namun bukan karena penghapusan iklan yang dimodelinya, melainkan karena Hadid menganggap Adidas tidak bertanggung jawab karena mempublikasi kampanye tanpa mempertimbangkan keadaan dan sejarah terlebih dahulu. Bagaimanapun, Hadid bukan pendukung kekerasan.
Melansir Us Weekly, Hadid telah meminta pengacara litigasi untuk ambil tindakan terhadap Adidas. Seorang sumber anonim mengatakan kepada Us Weekly bahwa Hadid menuntut dikarenakan “kurangnya akuntabilitas publik” atas kampanye yang “akan mengasosiasikan siapa pun dengan kematian dan kekerasan yang terjadi di Olimpiade Munich 1972”.
Sebab, perusahaan bertanggung jawab untuk memeriksa kampanye mereka secara terperinci, termasuk peristiwa sejarah di sekitar mereka yang kemungkinan berkaitan.