Setelah enam bulan renovasi, butik Louis Vuitton di Pacific Place di Jakarta akhirnya dibuka lagi. Penampilan terbarunya menggabungkan kearifan lokal dengan kekayaan sejarah rumah mode Prancis.
Pacific Place, salah satu dari tiga butik Louis Vuitton di Indonesia, berdiri sejak 2008. Butik baru tentu membuatnya menonjol dari toko lain.
Fasad butik menunjukkan perubahan. Sekarang, hamparan dinding bertekstur dengan motif bunga Louis Vuitton yang khas membentuk monogram kotak Damier, menciptakan visualisasi yang sangat artistik.
Untuk melengkapi interior butik yang stylish, elemen seni semakin diangkat. Bahkan Louis Vuitton, yang bernaung di bawah LVMH, yang dimiliki oleh orang terkaya di dunia Bernard Arnault, menggandeng seorang pelukis asal Yogyakarta bernama Ricky Wahyudi.
Khusus untuk butik tersebut, ia menciptakan lukisan yang dikembangkannya dengan teknik lipatan sehingga menimbulkan efek tiga dimensi. Sumber inspirasi Ricky untuk karya yang menghiasi area koleksi busana ready to wear perempuan itu datang dari kisah Nabi Musa membelah lautan dan bertahan hidup di tengah tantangan. Di sisi lain, luksiannya menyatu dengan atmosfer ruangan dan DNA desain Nicolas Ghesquiere sebagai direktur kreatif divisi busana perempuan Louis Vuitton.
Sebuah sudut didedikasikan untuk koleksi tas Capucines, yang menurut staf butik merupakan salah satu seri terfavorit di Indonesia. Louis Vuitton bahkan mendatangkan versi kulit eksotis yang eksklusif di butik ini.
Citra Louis Vuitton sebagai luxury brand yang mengedepankan kemahiran tangan-tangan terampil juga terwakili hingga ke atap. Hadir ‘ceiling artpiece’ dengan inspirasi tikar hingga Origami Flowers karya seniman Objets Nomades.
Di luar itu, Louis Vuitton tak melupakan sejarahnya sebagai produsen koper sejak 1854, yang kemudian merevolusi cara orang berlibur dalam gaya. Sebuah sudut khusus menampilkan berbagai pilihan tas koper dan bepergian, mulai dari trunk monogram LV yang ikonis dengan bentuk kontaknya, hingga Keepall dalam palet hologram yang urban.
Tentunya, koleksi busana hingga aksesori pria juga mendapat tempat khusus di butik ini. Sementara koleksi yang ditampilkan adalah Fall-Winter 2023, bukan Spring-Summer 2024 yang dirancang oleh Pharrell Williams.
Seperti di area perempuan, tersedia pula ruangan bagi tamu VIP yang menginginkan pengalaman belanja tanpa terganggu privasinya.
Fine dan fashion jewelry, jam tangan, aksesori lain hingga parfum keluaran Louis Vuitton dapat ditemukan di butik ini. Meski luasnya bertambah menjadi 800 meter persegi, Louis Vuitton Pacific Place masih kedua terbesar di Indonesia setelah butiknya di Plaza Indonesia. Namun, wajah baru yang segar dan koleksi yang lebih lengkap akan memberi pengalaman yang berbeda bagi pencintanya.
Indonesia masih menjadi pasar yang menjanjikan bagi pemain luxury brand, meski tidak sepesat China. Menawarkan pengalaman baru dalam berbelanja, termasuk memperbarui butik, termasuk dalam strategi dalam meningkatkan penjualan.
Apakah butik Louis Vuitton lainnya di Jakarta bakal mendapat giliran ‘face-lift’. “Kita lihat saja nanti kapan,” kata Communications Manager Louis Vuitton Indonesia Eunike Santosa.